Indonesia Go Internet, Jepang malah Puasa Internet

Remaja Pecandu Internet

Kalau kita liat di Indonesia sedang gencar-gencarnya perkembangan teknologi internet, lain lagi halnya di jepang. Tahun 2014 Jepang berencana untuk melakukan Program Puasa Internet. Tingginya tingkat kecanduan internet dijepang membuat pemerintah perihatin dengan generasi muda. Karena itu, untuk mencegah kecanduan internet, pemerintah Negeri Sakura pun berencana menggelar program puasa internet pada tahun depan.

Pemerintah Jepang sangat berharap agar aktivitas kebersamaan dan belajar para rmaja tidak terganggu dengan adanya internet. Setidaknya hal itulah yang diharapkan saat program puasa internet digelar pada 2014.

Kementerian Pendidikan Jepang merancang cara untuk melawan kecanduan internet pada remaja. Kementerian itu berencana untuk membuka perkembahan puasa internet di tahun fiskal yang akan datang untuk membantu para pelajar hidup jauh dari laptop dan ponsel.

Mengutip statistik studi Nihon University pada Agustus, sekira 8,1 persen dari 100 ribu anak-anak sekolah di Jepang yang disurvei kecanduan internet. Untuk mengatasinya, program 'rehabilitasi' Kementerian Pendidikan Jepang akan menggunakan pusat-pusat belajar di luar ruangan.


Para pelajar nantinya tidak dapat terhubung ke internet atau memiliki perangkat internet. Sebaliknya, mereka akan didorong untuk berinteraksi dengan sesama pelajar melalui olahraga dan permainan. Staf psikiater dan psikoterapis klinis juga akan hadir untuk membantu jika ada pelajar yang membutuhkan konseling.

Diungkapkan Profesor Mark Griffiths dari divisi psikologi The Nottingham Trent University, Inggris, terdapat beberapa gejala khas kecanduan, termasuk kegiatan online yang akhirnya mengganggu kegiatan offline di tempat kerja atau sekolah. Dalam beberapa kasus, kecanduan dapat menyebabkan masalah tidur, seperti bangun di tengah malam.

Di sisi lain, Jepang memiliki hubungan yang rumit dengan internet. Negara ini merupakan salah satu pusat teknologi paling terkemuka di dunia dan mendorong budaya mobile. Mayoritas remaja dan orang dewasa Jepang memiliki ponsel untuk mengakses website. Mereka juga aktif di Twitter dan menggunakan perangkat mobile untuk berkomunikasi dan bermain game.

"Mengapa anak-anak mudah beralih ke internet? mengapa mereka merasa lebih nyaman berbicara dengan orang asing di internet, bukannya dengan teman sekelas atau keluarga mereka? Saya merasa seperti ada masalah yang lebih penting untuk diatasi, seperti bullying di sekolah atau di internet? Mengambil internet tidak akan mengakhiri itu," kata mahasiswa ekonomi internasional Jepang, Kaz Aoyama, menanggapi program puasa internet tersebut.